ToliBersatu—Tolikara, Dengan kondisi geografisnya yang berbukit-bukit, tanah yang labil, serta medan yang cukup ekstrem, menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai kemajuan dan modernisasi. Memajukan Tolikara agar dapat bersaing dengan kabupaten tetangga bukanlah hal yang mudah.
Hingga saat ini, Tolikara masih bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Otonomi Khusus (OTSUS), dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari daerah penghasil tambang, minyak, gas, atau kelapa sawit. Sementara itu, sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tolikara sendiri belum tergali dan belum ada.
Dalam situasi seperti ini, Tolikara membutuhkan pemimpin yang berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk berpikir inovatif demi meningkatkan PAD.
Selain itu, pemimpin yang mampu membangun relasi dan koneksi baik di DPR RI maupun Kementerian sangat diperlukan untuk mendatangkan pembangunan proyek dari APBN di luar APBD Tolikara yang saat ini sekitar 1,8 triliun rupiah setiap tahunnya.
Menurut Tom Kogoya, Willem Wandik adalah sosok yang memiliki kapabilitas dan relasi yang cukup baik di pemerintah pusat, sehingga diyakini mampu membawa perubahan bagi Tolikara dalam kurun waktu 5 tahun kepemimpinan ke depan.
Selain itu, jika Willem Wandik dan Yotam Wonda terpilih, mereka diharapkan dapat melakukan penyatuan dan mendamaikan masyarakat Tolikara yang selama ini terpecah antara pendukung Partai Golkar dan Partai Demokrat.
Penyatuan ini diyakini akan menjadi jawaban atas pergumulan panjang masyarakat dan para pemimpin agama yang menginginkan Tolikara sebagai pusat peradaban Injil yang harus dipulihkan.
Dengan adanya perdamaian antara kedua kubu tersebut, akan tercipta fondasi untuk mewujudkan Tolikara yang religius, berbudaya, mandiri, adil, dan sejahtera, sesuai visi yang diusung Willem Wandik dan Yotam Wonda.
Tom Kogoya menegaskan bahwa tanpa adanya persatuan dan perdamaian di antara masyarakat Tolikara sendiri, program atau visi dan misi sebaik apapun tidak akan dapat terwujud.
Oleh karena itu, koalisi Tolikara Bersatu yang merupakan kolaborasi antara Partai Golkar dan Partai Demokrat diharapkan menjadi momentum penyatuan masyarakat Tolikara untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.